Kunjungan BAPPENAS RI: Strategi dan Rencana Aksi Percepatan Pengelolaan Sampah

20 Februari 2024
Administrator
Dibaca 59 Kali
Kunjungan BAPPENAS RI: Strategi dan Rencana Aksi Percepatan Pengelolaan Sampah

Bongkasa-(20/02/2024) Pemerintah Desa Bongkasa memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Wrap Up Meeting dan kunjungan lapangan yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia pada Selasa, 20 Februari 2024.

Direktorat Perumaan dan Kawasan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas bermaksud untuk melaksanakan kegiatan koordinasi dan kunjungan lapangan percepatan pengelolaan sampah di TPS 3R Desa Bongkasa yang beralamat di Banjar Tanggayuda, Desa Bongkasa.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan pelaksanaan pengelolaan persampahan di Provinsi Bali khususnya pada Kota Denpasar dan Kabupaten Badung dalam rangka Percepatan Pengelolaan Sampah menuju Penutupan TPA Suwung.

Hasil diskusi dan kunjungan lapangan akan menjadi alternatif rekomendasi strategi yang harus dilakukan oleh pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten/kota untuk memperbaiki layanan pengelolaan sampah guna meningkatkan pengumpulan sampah, peningkatan pengolahan, dan menurunkan volume sampah residu ke TPA Suwung.

Kunjungan lapangan dilakukan dengan pengamatan langsung ke lokasi infrastruktur pengelolaan sampah di Desa Bongkasa. Diharapkan dalam kunjungan lapangan tersebut, tim dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan pengelolaan sampah dengan melakukan wawancara kepada pengelola dan penerima manfaat sarana prasarana. 

Dalam kesempatan tersebut Perbekel Desa Bongkasa I Ketut Luki yang turut di dampingi oleh Kepala Bappeda Badung, Kadis LHK, dan Kadiskes Badung memaparkan tentang apa yang sudah di Kerjakan oleh Pemerintah Desa Bongkasa untuk penanganan sampah.

Desa Bongkasa sendiri telah memiliki TPS 3R yang mengelola sampah yang diangkut dari rumah warga, sekolah, warung-warung dan pasar. Sampah kemudian dipilah dan diberikan perlakuan sesuai dengan jenis sampah. Dimana sampah organik akan dibuat menjadi kompos yang kemudian dipergunakan untuk mendukung kegiatan ketahanan pangan desa serta hasilnya akan dibagikan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan. Selanjutnya, sampah non organik akan diserahkan kepada pengepul sampah.

Dalam kesempatan yang sama Perbekel Desa Bongksa juga turut berharap kepada pemerintah pusat  agar lebih memperhatikan serta lebih konsisten mendorong penyelesaian masalah sampah dengan percepatan penggunaan teknologi dan program-program sosialisasi yang lebih relevan bagi masyarakat dan juga kalangan generasi muda sebagai pioner dan garda terdepan untuk mensosialisasikan pentingnya melakukan pemilihan sampah serta melakukan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). 

001/KIM/BKS